Special Indonesian Independence Day

Bahasa Indonesia

Sukhoi Su-30 (kode NATO: Flanker-C) adalah pesawat tempur yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Pesawat ini adalah pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini dapat disandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat.

Beroperasi di Indonesia

Indonesia juga menunjukkan ketertarikan untuk membeli pesawat model ini, hanya saja pada saat itu terhambat karena keadaan ekonomi dan politik. Negara lain yang berminat berasal dari Asia dan Timur Tengah seperti Malaysia, Vietnam, Algeria dan Syria. Mungkin, konsumen yang paling kontroversial adalah Venezuela yang memesan pesawat ini untuk mengejek AS karena support AS yang jelek untuk pesawat F-16 milik Venezuela.

English

Sukhoi Su-30 (NATO code: Flanker-C) is a fighter aircraft developed by Sukhoi Russia in 1996. This aircraft is a multi-functional fighter, which is effectively used as a ground attack aircraft. This aircraft can be matched with the F / A-18E / F Super Hornet and F-15E Strike Eagle from the United States.

Operating in Indonesia

Indonesia also showed an interest in buying this model aircraft, only at that time it was hampered by economic and political conditions. Other countries that are interested come from Asia and the Middle East such as Malaysia, Vietnam, Algeria and Syria. Perhaps the most controversial consumer was Venezuela who ordered this aircraft to mock the US for poor US support for Venezuela's F-16 aircraft.

Galery

Variation
-Sukhoi Su-30 Indonesia Air Force
-Sukhoi Su-27 TNI-AU

Increase VTOL + Press Ag-2 + Increase pitch control = Cobra Maneuver (Under 700 km / hour)