I dunno i just wake up and then accidently make a heavy tank

🇮🇩🇮🇩SEJARAH🇮🇩🇮🇩

Pada tahun 1950-an, Indonesia mengembangkan tank berat fiksi yang diberi nama "Merakasastra." Merakasastra adalah salah satu produk dari upaya industri pertahanan Indonesia untuk memiliki kendaraan tempur utama buatan dalam negeri. Tank ini menampilkan desain Pike nose yang unik, yang memberikan perlindungan tambahan terhadap tembakan meriam.

Merakasastra dilengkapi dengan meriam utama kaliber 130mm yang mampu menghadapi ancaman berat di medan pertempuran. Meriam ini memberikan kekuatan tembakan yang memadai untuk mengatasi target-target musuh yang kuat. Tank ini juga dilengkapi dengan mesin diesel yang andal dan sistem komunikasi yang canggih untuk memastikan mobilitas dan koordinasi yang baik di medan pertempuran.

Meskipun hanya ada beberapa prototipe Merakasastra yang dibuat pada tahun 1960-an, tank ini menjadi simbol ambisi Indonesia dalam memproduksi kendaraan tempur kelas berat yang unggul secara teknologi. Sayangnya, kendaraan ini tidak pernah diproduksi dalam jumlah besar, dan Indonesia lebih fokus pada tank medium dan MBT pada beberapa dekade setelahnya.

🇬🇧🇬🇧HISTORY🇬🇧🇬🇧

In the 1950s, Indonesia developed a fictional heavy tank called the "Merakasastra." The Merakasastra is one product of the Indonesian defense industry's efforts to have domestically made main combat vehicles. The tank features a unique Pike nose design, which provides additional protection against cannon fire. Merakasastra is equipped with a 130mm caliber main cannon which is capable of facing heavy threats on the battlefield. This gun provides sufficient firepower to overcome powerful enemy targets. This tank is also equipped with a reliable diesel engine and advanced communications systems to ensure good mobility and coordination on the battlefield. Although there were only a few Merakasastra prototypes built in the 1960s, this tank became a symbol of Indonesia's ambition to produce a technologically superior heavy-class combat vehicle. Unfortunately, this vehicle was never produced in large numbers, and Indonesia focused more on medium tanks and MBTs in the following decades.

Special thanks to
@SpetzavodHeavyIndustries

GALERY

What are you looking at!

LEAVE AN UPVOTE GUYS!!!<